KOMPAS.com - Di media sosial TikTok, viral sebuah video yang menginformasikan untuk tak membuang Air Susu Ibu perah (ASIP) yang tidak terpakai karena bisa dimanfaatkan untuk campuran air mandi bayi.
Berikut narasi dalam video yang dibagikan akun @Vivihuangggg.
"Lupa simpan ASI di kulkas? Jangan dibuang ya moms! Bisa buat mandi si kecil. Iya ternyata memandikan anak dengan ASI memilii segudang manfaat loh!
1 mengatasi ruam popok dan iritas kulit
2. Menyembuhkan luka dan gigitan serangga
3. Mengobati psoriasis, eksim, dan cradle cap
4. Melembabkan kulit kering dan mengurangi gatal
5. Menyembuhkan bintik-bintik
Dicoba yuks moms!".
@vivihuanggggUdah pada tahu belum moms?????? #tipsASI #fyp #newmom #momoftiktok #tiktokmom #ibumenyusui #samasamabelajar
? original sound - _jamesadam_
Hingga Kamis (8/4/2021) siang, unggahan itu disukai lebih dari 104.000 orang, dengan lebih dari 1.800 komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 3.932 kali.
Beragam komentar muncul terkait unggahan itu. Ada yang menganggap ASI akan menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Namun, ada yang membantahnya dan mengatakan hal itu tidak benar.
"Sedih liat komennya yg masih percaya mitos2. ASI gak tajam ya buibu, ASI itu cairan ciptaann tuhan yg paling aman dan banyak manfaatnya," tulis akun Sarahma 2907.
Ada pula yang mempertanyakan, bolehkah menggunakan ASI untuk campuran air mandi seperti dalam video tersebut?
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (8/4/2021), Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, mengatakan, hal tersebut bisa dilakukan.
"Jadi praktik menggunakan ASIP buat dicampurkan ke dalam air mandi si kecil boleh saja dilakukan," kata Nia.
Membantu mengatasi masalah kulit pada anak
Nia mengatakan, hal tersebut boleh dilakukan karena di dalam ASI terdapat kandungan yang baik untuk kulit.
"Bahkan beberapa pakar kesehatan mengatakan kandungan ASI yang dipakai campuran air mandi anak bisa membantu mengatasi masalah kulit pada anak seperti eksim, ruam popok, kulit kering dan sebagainya," ujar Nia.
Ia menyebutkan, bagi ibu yang ingin memandikan anak dengan campuran ASIP, bisa memerah ASI dalam 1 cangkir kecil, kemudian mencampurnya pada air mandi.
"Tapi kalau ibu yang punya stok berlebih ya bisa mengambil stok yang sudah lama dan belum terpakai," ujar Nia.
Mengenai anggapan bahwa ASI bisa menyebabkan kulit merah atau bentol-bentol, adalah mitos.
"Karena kalau ASI bikin kulit merah, di lambung dan pencernaan apa enggak lebih bahaya efeknya?" ujar dia.
Ia mengatakan, biasanya kemerahan yang terjadi pada kulit bayi timbul karena alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibu.
Misalnya, ibu terlalu banyak mengonsumsi produk susu sapi dan turunannya.
Atau, ada pula bayi yang mengalami alergi karena sang ibu mengonsumsi kacang-kacangan maupun seafood yang menyebabkan mereka alergi hingga kemerahan pada kulit.
Jika hal ini terjadi karena penyebab di atas, maka ibu perlu menghentikan konsumsi bahan-bahan makanan tersebut.
ASI perah
Nia mengatakan, ada tren saat ini, para ibu mengumpulkan stok ASI perah. Menyediakan stok ini belum tentu diperlukan.
"Ini tidak salah, tetapi bisa jadi belum tentu perlu. Karena sebenarnya tidak semua bayi perlu minum ASI perahan," ujar Nia.
Ibu rumah tangga yang selalu bersama anak sepanjang waktu dan tidak bekerja di luar rumah, misalnya, tidak perlu mengumpulkan ASI perah.
"Cukup susui saja si kecil karena tentunya menyusui itu lebih dari sekedar memberikan ASI," kata dia.
Sementara, bagi ibu yang tetap ingin menyediakan stok ASI perah, bisa melakukannya di sela waktu tidur si kecil.
Bagi ibu bekerja, bisa menyetok ASI perah pada masa cuti melahirkan.
Nia mengatakan, ada sejumlah tata cara dalam menyimpan ASIP:
1. ASI yang baru saja diperah
Jika disimpan di suhu ruangan, maka untuk kolostrum yang biasanya muncul pada hari ke-5 pada penyimpanan suhu kurang dari 25 derajat celcius bisa bertahan 12-24 jam.
Jika disimpan di lemari es, maka untuk kolostrum bisa disimpan selama 3-8 hari dengan suhu 0-4 derajat celcius.
Jika disimpan di freezer, maka untuk kolostrum bisa disimpan 2 minggu.
Adapun untuk ASI matang: 24 jam dalam suhu 15 derajat celcius, 10 jam dalam suhu 19-22 derajat celius, 4-6 jam dalam suhu 25 derajat celcius
Jika ASI matang disimpan dalam lemari es, jangan disimpan di bagian pintu, tetapi bagian paling belakang lemari es atau kulkas di mana lokasi paling dingin dan tidak terpengaruh perubahan suhu.
Untuk ASI matang juga bisa disimpan di freezer selama 3-4 bulan di freezer yang terpisah dari lemari es atau kulkas
Sedangkan untuk freezer khusus yang sangat dingin hingga kurang dari 18 derajat bisa disimpan 6-12 bulan.
2. ASIP beku dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan
ASIP beku yang dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan sebaiknya digunakan tidak lebih dari 4 jam ketika berada pada suhu ruangan.
Jika ASIP beku dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan, bisa digunakan sampai 24 jam jika disimpan pada lemari es.
Kemudian diimbau untuk tidak memasukkan kembali ke freezer, ASIP beku yang dicairkan dalam lemari es atau kulkas tapi belum dihangatkan.
3. ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat
Pada suhu ruang ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya diminum sekaligus
Untuk ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat yang kemudian disimpan dalam lemari es bisa disimpan selama 4 jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya
ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat dilarang dimasukkan kembali ke freezer
4. ASIP yang sudah mulai diminum bayi dari botol yang sama
Sisa yang tidak dihabiskan harus dibuang jika berada di suhu ruang.
ASIP yang sudah mulai diminum bayi dari botol yang sama sebaiknya juga tidak disimpan kembali ke lemari es atau frezeer (dibuang).
Video Viral ASI Perah untuk Campuran Air Mandi Bayi, Bolehkah? - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment