Polisi telah memastikan kasus babi ngepet di Depok adalah rekayasa. Babi yang dibunuh adalah hewan asli yang sengaja digunakan Adam untuk mendapat perhatian dan popularitas.
"Kasus babi ngepet itu adalah hoaks. Jadi kalau kita cerita itu babi juga dipesan secara online," tutur Kapolres Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar kepada detikcom dalam program Viral.
Kepolisian mencium gelagat hoaks dari keberadaan kandang babi yang ternyata sudah disiapkan sejak beberapa waktu lalu. Pun saat kuburan babi digali, wujud yang ditemukan masih tetap hewan.
"(setelah digali) Masih babi. Tidak berubah wujud dia," terang Imran.
Sementar praktisi rukyah syar'i Ustaz Muhammad Faizar juga sudah sedari dini sadar kalau babi ngepet di Depok adalah hoaks. Menurutnya tidak mungkin manusia berubah menjadi mahluk lain.
"Yang namanya manusia tidak mungkin berubah menjadi babi. Kecuali Allah yang mengutuk," katanya
Tapi Faizar juga bercerita tentang babi ngepet yang sesungguhnya. Adapun perubahan bentuk itu merupakan ilusi, bagian dari sihir, yang membuat orang yang melihat manusia itu seperti babi.
Jika babi ngepet sesungguhnya bisa ditangkap, maka saat itu juga akan berubah menjadi manusia. Babi ngepet seperti ini adalah bagian dari pesugihan yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin mencari jalan pintas untuk kaya.
"Ritual babi ngepet seringnya ada di daerah gunung. Karena dipercaya raja siluman babi ada di sana. Wallahu 'alam ya kata sesepuh sering ditemukan di sana," ungkapnya.
Faizar mengungkapkan bahayanya pesugihan babi ngepet ini karena setan menuntut imbalan atas jasanya. Akhirnya anak keturunan yang tidak tahu apa-apa bisa jadi tumbal.
Jika lalu kemudian ada kabar tentang babi ngepet ini, Faizar meminta masyarakat hati-hati dan bertanya pada orang yang benar-benar berilmu. Jangan tertipu oleh embel-embel ustaz atau gaya yang seperti orang alim namun pada kenyatannya itu cuma topeng belaka seperti kelakuan 'ustaz' Adam.
(gah/gah)Viral 'Babi Ngepet' di Depok, Memahami Cara Kerja Alam Gaib - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment