Rechercher dans ce blog

Monday, February 7, 2022

Video Viral Perempuan China yang Lehernya Dirantai Tuai Kecaman Netizen | merdeka.com - Merdeka.com

Video Viral Perempuan China yang Lehernya Dirantai Tuai Kecaman Netizen Screen grab video perempuan China yang dirantai lehernya. ©The Observers

Merdeka.com - Media sosial China ramai mengecam video mengerikan yang menunjukkan seorang ibu delapan anak dirantai lehernya ke tembok sebuah rumah kumuh. Perempuan tersebut dirantai tampaknya karena "gangguan mental". Sejak video tersebut pertama muncul pada 26 Januari, otoritas China merilis beberapa informasi rinci soal nasib perempuan malang itu.

Dalam video itu, perempuan tersebut terlihat kuyu dan rambutnya tergerai. Dia berdiri di ambang pintu sebuah gubuk yang terbuat dari batu bata yang terbuka ke luar. Walaupun Januari dingin, dia hanya mengenakan sweater tipis.

Ada rantai logam di lehernya, diamankan dengan kunci, dan ditempelkan ke dinding, mencegahnya melangkah lebih jauh. Video ini mengejutkan netizen China ketika diunggah pada Tahun Baru Imlek.

Kendati pihak berwenang telah membuat tiga pernyataan resmi, masyarakat masih khawatir dengan nasib ibu delapan anak ini, yang tampaknya telah didiagnosis dengan masalah kesehatan mental.

Video itu direkam pengguna TikTok China pada 26 Januari ketika dia berkunjung ke sebuah desa di Provinsi Jiangsu, China timur. Pengguna TikTok mengunggah video tersebut untuk mengungkap kondisi mengerikan yang harus ditanggung ibu tersebut. Dalam video itu dia mengajukan sejumlah pertanyaan. Ketika dia bertanya apakah ibu itu kedinginan, dia mengangguk. Pengguna TikTok ini juga mengatakan makanan yang tersedia di meja dingin dan suhu di luar mendekati nol derajat Celcius. Dia kemudian melepas baju hangatnya dan memasangkannya pada ibu itu.

Seperti dikutip dati The Observers, Selasa (8/2), video itu kemudian viral. Banyak orang bertanya-tanya bagaimana wanita itu akhirnya hidup dalam kondisi yang begitu mengerikan. Mereka juga bertanya-tanya bagaimana ibu itu memiliki delapan anak ketika kebijakan satu anak China berlaku sampai 2015. Pada 2021, panduan baru dikeluarkan yang memungkinkan keluarga memiliki sampai tiga anak.

Pihak berwenang di daerah Feng, asal perempuan tersebut, meluncurkan penyelidikan awal dan merilis beberapa informasi detail dalam sebuah pernyataan pada 28 Januari. Pemerintah Feng mengklaim perempuan itu bukan korban perdagangan manusia.

Pemerintah juga menyampaikan perempuan dalam video itu, "Ibu Yang" menikah sejak tahun 1998. Dia dan suaminya, Dong, memiliki delapan anak. Pernyataan itu lebih lanjut mengklaim Yang mendapatkan perawatan untuk masalah kesehatan mentalnya dan dia kadang melakukan kekerasan terhadap anak-anak dan orang tua.

Pernyataan ini semakin meningkatkan kemarahan dan kekhawatiran para pengguna media sosial. Di Weibo (Twitter China), tagar terkait pernyataan resmi tentang perempuan ini telah dilihat 200 juta pengguna pada 4 Februari 2022, sekitar seminggu setelah publikasi. Pengguna media sosial mempertanyakan bagaimana perempuan itu akhirnya dirantai dan bagaimana pihak berwenang dapat meninggalkannya dalam kondisi seperti itu.

Banyak juga yang mengomentari video kedua perempuan ini. Rekaman itu menunjukkan suaminya tersenyum dan putrinya berlari ke arahnya. Sang ibu, yang tidak dirantai dalam video ini tetapi tampak benar-benar bingung, berdiri di depan gubuk batu bata tempat dia dikurung.

"Dunia ini tidak menginginkanku," kata perempuan itu.

Pengguna media sosial menangkap frasa ini, menggunakannya sebagai seruan untuk keadilan.

Suami perempuan itu, Dong, juga ramai dikritik. Pria itu sebelumnya memiliki akun TikTok (dikenal di China sebagai Douyin) di mana ia membagikan video delapan anaknya, tujuh di antaranya adalah laki-laki. Akun tersebut telah dinonaktifkan.

Orang-orang menyalahkan Dong karena membiarkan istrinya dalam kondisi seperti itu.

Pihak berwenang mengumumkan Dong sekarang menjadi subjek penyelidikan dan Yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Feng akhirnya memberikan rincian lebih lanjut dalam pernyataan kedua yang diterbitkan pada 30 Januari 2022. Pernyataan itu mengatakan Yang mengemis di jalan ketika suaminya pertama kali membawanya pulang pada 1998. Untuk saat ini, nama lahirnya tidak diketahui dan tes DNA yang dia lakukan pada tahun 2020 tidak dapat menetapkan identitasnya.

Pernyataan itu lebih lanjut menjelaskan kondisi Yang memburuk pada musim panas 2021 dan Dong mulai merantainya. Psikiater lokal mendiagnosisnya dengan skizofrenia.

[pan]
Komentar Pembaca

Adblock test (Why?)


Video Viral Perempuan China yang Lehernya Dirantai Tuai Kecaman Netizen | merdeka.com - Merdeka.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Bareskrim Tangkap Bos Robot Trading Viral Blast yang Rugikan Member Rp 1,2 T - detikNews

Jakarta - Bareskrim Polri menangkap tersangka kasus robot trading Viral Blast , Putra Wibowo alias PW. Putra ditetapkan masuk daftar penc...