Viral di media sosial seorang mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diusir dosen saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Hukum. Mahasiswa tersebut dikeluarkan dari ruangan hanya karena tidak bisa menentukan status gendernya.
Dalam video beredar seperti dilihat detikSulsel, mahasiswa baru tersebut dikeluarkan berawal dari dialognya dengan dua orang dosen. Seorang dosen wanita dalam video beredar mulanya menanyakan status jenis kelamin mahasiswa tersebut di KTP.
"Kau juga yang pertama dikasih keluar karena undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu," kata dosen wanita dalam video tersebut.
Seorang dosen laki-laki kemudian menyambung pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang sama. Dosen tersebut mempertegas jenis kelamin mahasiswa itu di pada KTP-nya.
"Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?" tanya dosen tersebut.
Mahasiswa tersebut lantas menjawab dengan lugas jika status kelamin di KTP-nya ialah laki-laki. Selanjutnya, dosen itu kemudian kembali bertanya soal gender mahasiswa itu apakah laki-laki atau perempuan.
"Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral, Pak," jawab mahasiswa dalam video.
Dosen laki-laki kemudian menimpali jawaban mahasiswa itu bahwa tak ada gender netral.
"Tidak ada netral. Kau ji netral sendiri itu," ucap dosen itu.
"Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu, Pak," timpal mahasiswa itu.
Mendapat jawaban tersebut, dosen laki-laki itu kemudian meminta panitia untuk mengeluarkan mahasiswa baru itu dari forum.
"Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Bawa ke sana. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki atau perempuan di sini. Salah satunya ji diterima," sebutnya.
Saat dikonfirmasi, dosen laki-laki di dalam video tersebut yang merupakan Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Hasrul membenarkan video tersebut terjadi saat PKKMB Fakultas Hukum di Baruga Prof Baharuddin Lopa. Hasrul kemudian menceritakan kejadian tersebut.
"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," ujar Hasrul, saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (20/8/2022).
Hasrul mengatakan dalam hukum gender harus jelas mana laki-laki dan perempuan. Makanya saat itu dirinya memperjelas status kelamin dari mahasiswa tersebut, selanjutnya memberikan teguran.
"Kalau hukum kan harus ril, dia laki-laki atau perempuan karena hukum memang begitu," sebutnya.
Setelah mendapat teguran, mahasiswa yang diketahui bernama M Nabil itu disebut sempat dibawa ke salah satu ruangan dosen. Saat itu Nabil disebut mengakui dirinya siap menjadi laki-laki. Hanya saja, kata Hasrul, pada malam harinya Nabil ternyata membuat status di media sosial yang bersifat memojokkan.
"Terus kita amankan, kita amankan ke ruangan dosen. Dia terima ji saya siap pak jadi laki-laki. Diterima mi dan pulang. Eh malamnya dia langsung mem-bullly lewat sosmed (WhatsApp)," ucap Hasrul.
Simak Video "Polisi Tangkap Puluhan Mahasiswa yang Hendak Tawuran di Makassar"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/sar)
Viral Mahasiswa Baru Unhas Diusir Dosen gegara Ngaku Gender Netral - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment