KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan aksi kekejaman diduga dilakukan oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) viral di media sosial.
Video itu salah satunya diunggah akun Instagram ini, Minggu (11/12/2022).
"Kejam TPNBP-OPM, meskipun sudah tak berdaya seseorang yang belum diketahui identitasnya di bacok di panah dari jarak dekat hingga meninggal dunia," tulis keterangan dalam video.
Hingga Selasa (13/12/2022) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 2.100 kali pengguna Instagram.
Baca juga: Mengenal Pangkat Tituler dan Alasan Deddy Corbuzier Dapat Pangkat Letkol Tituler TNI
Lantas, seperti apa penjelasan Polda Papua?
Tiga orang meninggal dunia
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, peristiwa dalam video tersebut terjadi di Pegunungan Bintang pada 6 Desember 2022.
Peristiwa itu, lanjut dia, menyebabkan 3 tukang ojek meninggal dunia dan 3 orang selamat.
"Keenam tukang ojek setiap hari berada di pangkalan ojek, dari video yang disebarkan terlihat KKB dengan kejam membunuh tukang ojek meski para korban sudah tidak berdaya," ujarnya, kepada Kompas.com, Selasa.
Ia menjelaskan, para korban merupakan masyarakat sipil asli Sulawesi Selatan yang merantau ke Papua untuk mencari nafkah.
Baca juga: Ramai Video Sebut Mengapa Prajurit TNI Saat Pulang ke Kampung Halaman Harus Pakai Seragam?
Korban bukan intelijen TNI-Polri
Ditegaskan Kamal, korban bukanlah anggota intelijen dari Polri atau TNI.
"Para korban tersebut merupakan masyarakat sipil, bukan anggota intelijen dari TNI-Polri, hal ini dapat dicek ke aparat desa para korban di Sulsel," tuturnya.
Menurutnya, setiap OPM melakukan kekerasan terhadap masyarakat, akan diklaim bahwa korbannya adalah anggota intelijen TNI-Polri yang menyusup sebagai tukang bangunan, pekerja proyek, tukang ojek, tenaga medis, dan tenaga pendidik atau guru.
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada kapan dan di mana saja.
"Kehadiran TNI-Polri tidak lain adalah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman guna kelancaran kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah di Papua," tandasnya.
Baca juga: Beda Warna Baret TNI: Ada Merah, Biru, Hijau, hingga Jingga
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Viral, Video Kekejaman Diduga Dilakukan Kelompok OPM, Ini Penjelasan Polda Papua - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment