Rechercher dans ce blog

Sunday, April 25, 2021

TikTok Sebut Semua Video Viral Terjadi Organik, Faktanya Tidak - Kompas.com - Tekno Kompas.com

KOMPAS.com - Sejak diluncurkan secara global pada 2017, TikTok telah bertransformasi menjadi salah satu media sosial paling populer di dunia.

Terbukti, saat ini platform milik perusahaan China ByteDance itu tercatat telah diunduh sebanyak lebih dari dua miliar kali, baik di App Store maupun Play Store, menurut data Oberlo.

Pengguna aktif bulanan TikTok secara global (di luar China) juga dilaporkan telah mencapai 689 juta pengguna.

Dengan popularitas TikTok yang semakin besar, tak mengherankan bila banyak tren-tren baru yang lahir dan viral di TikTok.

Misalnya seperti tren Pass the Brush Challenge, Private School Check, Any Song Challenge milik rapper asal Korea Selatan Zicco, Yummy Challenge milik Justin Bieber, hingga Savage Challenge milik Megan Thee Stallion.

Kebanyak tren-tren di TikTok ini ini muncul begitu saja, lalu tiba-tiba sudah viral dan diikuti oleh kebanyakan TikTokers (sebutan untuk pengguna platform TikTok).

Dari sini memunculkan pertanyaan, sebenarnya bagaimana cara TikTok pilih video viral di platformnya?

Juru bicara TikTok mengatakan bahwa tren ataupun video viral yang ada di TikTok masih terjadi secara organik. Artinya, video atau pun suatu tren, baru akan viral bila banyak pengguna di TikTok yang ikut memposting video atau tren tersebut.

Namun pernyataan TikTok tersebut tak sepenuhnya akurat. Ada cerita berbeda dari tren "Savage Challenge" milik Megan Thee Stallion.

Baca juga: Inilah 10 Video TikTok Paling Viral Sepanjang 2020

Analisis data pengguna untuk bantu promosi

Saat ini, lagu Savage milik Megan Thee Stallion sudah digunakan sebanyak 24,2 juta kali di TikTok. Namun, nyatanya kesuksesan lagu Savage di TikTok ini tidak datang begitu saja alias organik seperti yang dideskripsikan oleh juru bicara TikTok sebelumnya.

Bloomberg melaporkan, kesuksesan lagu Savage yang kemudian menjadi tren Savage Challenge ini adalah hasil dari kampanye pemasaran cerdas, yang mana tak lepas dari campur tangan TikTok itu sendiri.

Label rekaman yang menaungi Stallion, 300 Entertainment, memang diketahui bekerja sama dengan TikTok untuk mempromosikan album baru Stallion bertajuk "Suga" pada awal 2020 lalu.

Atas kesepakatan kerja sama ini, TikTok diketahui menganalisis data penggunanya dan memberikan beberapa saran soal bagaimana label 300 Entartainment harus mempromosikan album Suga di TikTok.

Awalnya, label Stallion hanya ingin fokus mempromosikan lagu berjudul "Captain Hook". Namun ketika itu, TikTok mendesak label untuk memasukkan lima lagu Stallion ke TikTok.

Dengan seketika, para TikTokers justru kepincut dengan lagu Savage, bukan Captain Hook.

Lagu Savage milik Megan Thee Stallion sudah digunakan sebanyak 24,2 juta kali di TikTok.KOMPAS.com/Galuh Putri Riyanto Lagu Savage milik Megan Thee Stallion sudah digunakan sebanyak 24,2 juta kali di TikTok.

Mengetahui lagu Savage sudah mulai viral dikalangan pengguna, TikTok tak lantas memasukkan lagu Savage ke daftar putar lagu.

TikTok membiarkan lagu tersebut "membara" di kalangan pengguna sebelum akhirnya ditempatkan di daftar putar lagu TikTok dan di iklan spanduk pada halaman pencarian.

Baca juga: Sama-sama Buatan ByteDance, Ini Bedanya Helo dan TikTok

Kasih instruksi hastag dan fitur pada TikTokers Top

Selain membantu label rekaman mempromosikan lagu penyanyinya, TikTok juga diketahui memberikan instruksi rutin bagaimana membuat video menjadi viral kepada para TikTokers beken.

Hal ini diungkap oleh Gabby Muray, seoarang kreator TikTok asal AS yang telah memiliki 8,5 juta pengikuti.

Ia mengungkapkan, TikTokers top akan menerima e-mail mingguan berisi instruksi soal video mana yang harus dibuat TikTokers top agar menambah eskposur pada akun mereka.

Murray menceritakan, dirinya pernah menerima e-mail yang menginstruksikan agar membuat video TikTok dengan filter cermin, sebuah filter yang memungkinkan pengguna menggandakan wajah mereka sendiri.

"Saya benar-benar mengujinya," kata Murray, yang diketahui memiliki pendapatan bulanan sekitar 20.000 dari TikTok ini.

“Video itu bukan konten yang biasanya saya posting, tapi saya hanya ingin mencobanya(instruksi itu). Dan ternyata videonya punya hasil dengan baik," ungkap Murray, , sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Minggu (25/4/2021).

Selain instruksi soal fitur yang digunakan dalam video, TikTok juga secara teratur memberikan insight kepada kreator TikTok populer terkait hashtag (tagar) dan fitur mana saja yang penting bagi perusahaan dan pengiklan.

Dari sini, TikTok juga membantu para kreator TikTok top untuk bertemu dengan brand atau musisi lainnya, dan akhirnya menghasilkan kemitraan berbayar (paid partnership).

Jadi selain terjadi secara organik, Bloomberg melaporkan, TikTok juga ikut andil dalam menentukan video mana yang akan menjadi viral, video mana yang muncul di halaman rekomendasi pengguna, dan tren mana yang akan muncul di platform TikTok.

Baca juga: Bagaimana TikTok Menghasilkan Uang?

Let's block ads! (Why?)


TikTok Sebut Semua Video Viral Terjadi Organik, Faktanya Tidak - Kompas.com - Tekno Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Bareskrim Tangkap Bos Robot Trading Viral Blast yang Rugikan Member Rp 1,2 T - detikNews

Jakarta - Bareskrim Polri menangkap tersangka kasus robot trading Viral Blast , Putra Wibowo alias PW. Putra ditetapkan masuk daftar penc...