Rechercher dans ce blog

Saturday, July 24, 2021

Penjelasan Pemkab Toba Terkait Viral Pria Positif Covid-19 Dianiaya Warga | merdeka.com - Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara (Sumut) memberikan penjelasan terkait adanya seorang pria yakni Selamat Sianipar (45) yang disebut dalam kondisi positif Covid-19 dianiaya warga kampung. Pria itu bukan dianiaya, namun diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (Isoman).

"Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan pak Selamat Sianipar ini," kata Bupati Toba, Poltak Sitorus, Sabtu (24/7).

Pemkab Toba sudah menemui pihak keluarga dari korban untuk mendapatkan informasi. Dan kini, Selamat ke dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Beliau sudah kami posisikan di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pardomuan, Toba, Timbang Sianipar, mengatakan pihaknya melakukan isoman kepada Selamat di lokasi yang sudah disetujui oleh pihak keluarga. Kebutuhan Selamat saat isoman juga sudah dipenuhi oleh pemerintah desa.

"Beras satu karung, telur satu papan, ikan kaleng, garam, minyak goreng, dan sabun mandi sudah kami siapkan untuk saudara Selamat Sianipar," ucapnya.

Meski sudah ditempatkan di lokasi yang jauh dari rumahnya, Selamat disebut kembali pulang ke rumahnya. Pihak desa yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi lokasi rumah Selamat.

"Kembali ke rumah orang tuanya lagi. Jadi saya langsung terjun ke rumah saudara Selamat Sianipar," ungkapnya.

Sedangkan istri dari Selamat, Risma Sitorus, juga mengakui suaminya lari saat menjalani isoman. Dia mengaku suaminya diamankan warga karena dirinya beserta anaknya sudah lari terlebih dahulu saat hendak dipeluk oleh Selamat.

"Anakku mau dipeluk. Lari kami," tutur Risma.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, yang datang ke lokasi juga mengatakan peristiwa ini terjadi hanya karena warga ingin mengamankan Selamat yang lari saat isoman. Warga tersebut mengamankan Selamat yang terus menerus mengejar ingin memeluk warga.

"Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid-19. Selamat keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang. Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke Rumah Sakit di Silaen. Namun, sudah 7 kali lari dari rumah sakit," tutur Hadi.

Hadi mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada keluarga dan warga kampung atas peristiwa itu.

"Warga yang ikut mengamankan saat itu juga sudah diambil keterangan untuk klarifikasi kejadian video yang viral tersebut," pungkas Hadi.

Sebelumnya, Selamat Sianipar (45) yang dinyatakan positif Covid-19 mengalami tindakan penganiayaan oleh sejumlah warga di Dusun Bulu Silape, Desa Sianipar II, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut). Penganiayaan itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial. Video itu diunggah keponakan korban bernama Joshua melalui akun Twitternya yakni @dfrnm.

Selamat mengalami penganiayaan dari sejumlah warga pada Kamis (22/7). Dalam video yang viral itu, Selamat dianiaya dan tangannya diikat serta dipukuli dengan sebuah kayu. Selamat pun beberapa kali tersungkur lantaran dianiaya sejumlah warga. [fik]

Adblock test (Why?)


Penjelasan Pemkab Toba Terkait Viral Pria Positif Covid-19 Dianiaya Warga | merdeka.com - Merdeka.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Bareskrim Tangkap Bos Robot Trading Viral Blast yang Rugikan Member Rp 1,2 T - detikNews

Jakarta - Bareskrim Polri menangkap tersangka kasus robot trading Viral Blast , Putra Wibowo alias PW. Putra ditetapkan masuk daftar penc...