Sebuah video Tiktok viral tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, seorang bidan menunjukkan ekspresi tersenyum tipis sembari memegang suntikan saat melihat pasien Keluarga Berencana (KB) yang belum punya suami.
Video tersebut ramai menuai komentar dan kecaman warganet. Pasalnya, bidan tersebut dinilai memberikan penilaian terhadap pasien yang membutuhkan bantuan.
"Ekspresi aku ketika ketemu pasien KB yang belum punya suami," tertulis dalam video tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi menjelaskan pemberian kontrasepsi termasuk KB tidak memandang seorang wanita sudah atau belum menikah.
Pada dasarnya, pemberian kontrasepsi bertujuan melindungi perempuan, baik yang merencanakan kehamilan atau yang tidak.
"Kita melihatnya perempuan sudah atau belum menikah, kontrasepsi itu kan melindungi semua perempuan yang mau merencanakan kehamilan atau tidak ingin hamil," terangnya pada detikcom, Kamis (10/11/2021).
"Jadi sebetulnya di dalam konsepnya kita berorientasinya kepada perempuannya. Jadi mestinya tidak dilihat apakah dia punya suami atau tidak punya suami karena orientasi kita adalah untuk melindungi dan menyelamatkan perempuan," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa dalam kenyataannya, terkadang bidan terbawa nilai masyarakat dan budaya. Namun di samping itu, pihaknya senantiasa memberikan edukasi terkait cara bermedia sosial.
Sebab, hal itu juga diatur dalam kode etik profesi yang melarang bidan menyampaikan dan menyebar informasi seputar pasien.
"Konsepnya sih seperti itu cuma mungkin kadang anak-anak dengan berbagai nilai-nilai masyarakatnya, budaya dan lain sebagainya. Dalam konsep sih kita orientasinya kepada keselamatan dan melindungi perempuan," pungkasnya.
(vyp/naf)IBI Buka Suara soal Viral Nakes 'Julid' Dapat Pasien KB Belum Bersuami - detikHealth
Read More
No comments:
Post a Comment