Kisah wanita ini mendadak jadi atensi publik. Pasalnya ia membagikan cerita jika kedua orangtuanya adalah tamatan SD dan tidak bisa mencarikan informasi pekerjaan. Namun wanita ini buktikan ia bisa sukses dan membuat kedua orangtuanya bangga.
Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @thyii.chan. Ia membagikan foto saat sedang wisuda diploma III di AKBID Andi Makkasau, Parepare, pada November 2017. Video juga memperlihatkan bahwa orangtua dari pemilik akun TikTok itu merupakan seorang petani tamatan SD.
"Bismillah😇 tidak ada yang tidak mungkin🥺 #fyp. Maafkan mama tidak bisa mencarimu pekerjaan karena mama dan bapak cuma petani tamatan SD. Aku: berikan aku restu untuk mencari pekerjaan walaupun menyebrang laut," tulis akun TikTok @thyii.chan.
Kemudian video tersebut memperlihatkan ketika pemilik akun TikTok @thyii.chan sudah berada di bandara menuju negara impiannya. Dan dia berhasil sampai dan bekerja di Jepang.
"Sampai di Jepang. Pertama kali lihat salju, lihat bunga sakura langsung. Bisa beli handphone Iphone 12 promax. Bisa beli apa saja yang diinginkan. Ngerasain tinggal di negara maju. Bisa lihat pemandangan yang begitu indah. Menikmati momiji sepuasnya. Lebih mandiri. Musim gugur yang cantik," lanjutnya.
@thyii.chanBismillah😇 tidak ada yg tdk mungkin🥺 ##fyp
♬ Infinity - Jaymes Young
Konfirmasi Wolipop
Wolipop kemudian menghubungi Sartika yang mengunggah video viral di TikTok itu. Melalui email, Tika panggilan akrabnya menceritakan awal mula perjalanannya bisa menuju Jepang. Ia kini menetap di Prefektur Tochigi, Jepang dan bekerja sebagai perawat lansia di Jepang.
"Tahun 2014 -2017 saya kuliah di salah akademi kebidanan yang ada di kota Parepare, Sulawesi selatan. Wisuda bulan November 2017. Setelah wisuda berharap bisa bekerja di rumah sakit atau puskesmas, tapi lowongan pekerjaan bidan sangat sedikit sedangkan lulusan bidan dan perawat di Indonesia banyak banget yang masih menganggur," ungkap Tika kepada Wolipop.
Tika sempat menganggur sekitar enam bulan setelah lulus. Dan dia merasa malu karena menjadi beban orangtua. Ia lalu memutuskan untuk merantau ke Tarakan, Kalimantan Utara pada Juni 2018.
"Kebetulan ada kakak juga merantau di sana buka usaha. Jadi saya diizinkan orangtua merantau dengan harapan bisa bekerja di salah satu rumah sakit yang ada di sana tapi alhasil sangat sulit," kecewanya.
Tika pun tak mau pulang tanpa mendapatkan pekerjaan. Ia kemudian mencari lowongan kerja di Facebook. Setelah berusaha keras mencari informasi, Tika akhirnya mendapatkan pekerjaan meski bukan sesuai dengan ilmunya sebagai perawat.
"Alhamdulillah diterima kerja di toko pakaian distro. Walaupun gaji tidak seberapa di bawah Rp2 juta. Saya hanya bertahan kurang lebih delapan bulan dengan gaji pas-pasan. Jangankan punya tabungan gajinya cuma cukup untuk kebutuhan sehari-sehari, bayar kos, listrik dan lainnya," jelasnya.
Kedua orangtuanya kemudian menyuruh agar Tika kembali saja ke kampung halaman karena tidak bisa juga menabung dengan gaji yang ia dapatkan. Pada Maret 2019, Tika kembali ke kampung halaman bertepatan kakaknya mau menikah waktu itu.
"Saya menganggur lagi sekitar dua bulan tinggal di kampung. Keseharianku bantu orangtua di kebun. Saya menikmati itu setidaknya bisa merasakan pekerjaan orangtua sebagai petani walaupun waktu sekolah sampai kuliah setiap libur pasti pulkam bantuin orangtua. Lama kelamaan saya merasa bosan seperti tidak ada masa depan tinggal di kampung terus," tuturnya panjang lebar.
Lantas seperti apa kisah Tika akhirnya bisa tinggal dan bekerja di Jepang? Klik halaman selanjutnya.
Cerita di Balik Kisah Viral Anak Petani Bisa Wujudkan Impian Tinggal di Jepang - Wolipop
Read More
No comments:
Post a Comment