loading...
Para pembunuh Abrar Fahad, mahasiswa Bangladesh yang mengkritik pemerintahnya, dijatuhi hukuman gantung. Foto/TBS
Abrar Fahad, mahasiswa Universitas Teknik dan Teknologi Bangladesh menulis di Facebook pada tahun 2019 bahwa pemerintah telah membuat kesalahan dengan menandatangani perjanjian yang memungkinkan India mengambil air dari sungai yang terletak di perbatasan kedua negara.
Baca juga: Raja Salman Sembunyi di Istana Gurun Arab Saudi 482 Hari, Ada Apa?
Pendapatnya tentang Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina menjadi viral dan menarik perhatian rekan-rekan mahasiswa yang tidak menyukainya.
Sebanyak 25 mahasiswa, yang juga anggota sayap Liga Awami yang berkuasa, yang dikenal sebagai Liga Chhatra Bangladesh (BCL), memanggil Fahad ke kampus untuk menjelaskan dirinya sendiri.
Apa yang terjadi selanjutnya mengerikan.
Selama enam jam, Fahad dipukuli dengan tongkat cricket dan benda tumpul lainnya sebelum tubuhnya dijatuhkan dari tangga asrama universitas.
Pembunuhan biadab itu terekam dalam rekaman CCTV. Itu menunjukkan Fahad dibawa melalui koridor di kampus ke sebuah ruangan di mana dia akan diinterogasi dan, akhirnya, dibunuh.
Sebanyak 20 mahasiswa yang terlibat pembunuhan Fahad dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung dalam sidang vonis pada hari Rabu lalu.
Habisi Mahasiswa Kritis yang Viral, 20 Orang Dihukum Gantung - SINDOnews.com
Read More
No comments:
Post a Comment