Sebuah cuitan di Twitter tentang seseorang yang mengaku membangun jembatan secara swadaya di Kabupaten Jepara, viral di media sosial. Dalam cuitan itu, pemilik akun mengaku membangun jembatan menggunakan dana pribadi hingga miliaran rupiah.
Hal itu dicuitkan oleh akun Twitter @jowojyowaskito. Di cuitannya itu, pemilik akun mengaku membangun jembatan dengan uang pribadi hingga Rp 3,7 miliar.
"Jembatan dan jalan ini aku buat dengan dana pribadi 3,7 miliar. Bupati Jepara dan Ganjar pura-pura tidak tahu, lain dengan Bupati Grobogan yang berterima kasih. Lokasi jembatan ini hanya berjarak 7 kilometer dari Kota Kabupaten Jepara, di Desa Kecapi Kedungjogo RT 15/02 Tahunan," tulisnya aku tersebut seperti dilihat detikJateng, Kamis (5/5/2022).
Tulisan yang diunggah sejak 3 Mei 2022 itu menuai ratusan komentar, serta di-like dan di-retweet ribuan kali.
Hasil penelusuran detikJateng, pembangun jembatan itu bernama Kholil (54). Kholil membenarkan dirinya jugalah yang pemilik akun Twitter yang mencuit unggahan tersebut.
Kholil mengatakan jembatan yang dibangun memiliki ukuran panjang 22 meter dan lebar 6 meter. Kata bapak tiga anak ini jembatan tersebut menghabiskan dana Rp 3,7 miliar.
"Biaya itu ya lebih dari Rp 3,7 miliar, tapi nanti saya malu banyak netizen yang dikira macam-macam. Habis jembatan mengeluarkan uang Rp 2 miliar untuk jalan. Pondasi 100 meter kali 2 meter tinggi beton itu habis biaya juga tahu," ujar dia.
Menurutnya jembatan tersebut memiliki akses di tiga dukuh di Desa Kecapi. Sehingga warga yang melintas pun tidak perlu jauh-jauh untuk aktivitas sehari-hari.
"Ini menghubungkan RT 15 ke RT 33, 40, dan 41. Kalau dukuhnya ini Kedungjogo, Kracan, Tempur," ujar Kholil.
Kholil menyebut, dirinya rela merogoh kocek pribadi karena merasa kasihan dengan kondisi akses jalan untuk warga di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan.
"Sebetulnya saya iba sama masyarakat, kalau masyarakat mau mobilitas harus muter, kalau anak sekolah musim penghujan mereka bertaruh nyawa untuk melaksanakan tugas mencari nafkah dan sekolah," ujar Kholil.
Kholil pun menyampaikan keinginan membangun jembatan kepada kepala desa. Kepala desa pun menyarankan membangun jembatan sepanjang 6 meter. Kata dia, pihak desa juga menyumbang semen sebanyak 40 karung.
"Saya sebagai seorang ingin menolong mereka ini paling nyaman dibikin jembatan. Itu pengen saya kan bikin 4 meter, lah Pak Petinggi Kecapi itu ke sini, tolong dibikin 6 meter. Karena Jembatan Kecapi 4 meter sudah ramai, jembatan itu tahun 70-an, kalau sekarang harus 6 meter," ujar Kholil.
"Kalau dari desa saya mau bikin 4 meter terus disuruh 6 meter, terus dibantu semen 40 sak (karung), waktu ngecor, terus masalah kabupaten macam-macam tidak pernah karena saya tidak pernah mengajukan proposal, memang selama saya mau saya bantu," sambung bapak tiga anak ini.
 Jembatan di Jepara yang viral dibangun pakai uang pribadi, Kamis (5/5/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
Kholil pun mengaku membangun jembatan murni untuk membantu warga. Dia tidak mau membangun jembatan dikaitkan untuk kepentingan politik.
"Saya mau nyalon RT saja tidak mau, bukan saya sombong kalau saya mau nyalon tidak ada bupati Jepara pada nyalon sama saya, DPR tidak mau, memang tulus membantu masyarakat. Tendensi saya, sisa-sisa umur saya, saya menebus dosa itu saja untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Lalu dari mana uang untuk membangun jembatan penghubung sejumlah dukuh itu? Kholil mengatakan uang itu dikumpulkan dari sejumlah investasi miliknya.
Mulai dari menjual tanah hingga mobil miliknya. Hasil yang itupun digunakan untuk membangun jembatan tersebut.
"Dulu masih muda investasi tanah, tanah saya jual di Jakarta-Depok Rp 1,7 miliar. Sebelah jembatan ada tanah saya jual Rp 500 juta, terus di Bate saya beli Rp 30 juta saya jual Rp 1,8 miliar, terus saya investasi kayu Sulawesi itu saya jual motor dan mobil, demi kepentingan masyarakat bawah," ujar Kholil.
Kholil yang juga bapak tiga anak ini mengaku tidak memiliki usaha sekarang. Dia pun mengaku tidak memiliki uang.
"Saya tidak punya usaha, saya sudah tidak punya duit. Saya merintis saya mau bikin toko," ujar dia.
Ditanya mengenai hal ini, Ketua RT 40 RW 7 Desa Kecapi, Ahmad Zaenuri mengatakan tidak tahu pasti besaran dana pribadi untuk membangun jembatan di Desa Kecapi. Menurutnya warga hanya membantu tenaga saat pengecoran.
"Masalah dana kami tidak tahu, kami tahu bikin. Kami mendukung masyarakat senang, bangga, termasuk jalan RT 14 ke RT 40," jelas Zaenuri dihubungi detikJateng malam ini.
"Masalah saya kurang tahu, dana swadaya masyarakat juga tidak ada, kita tidak pernah dimintai. Kami tahu, kami bantu tenaga, pengecoran doang, sama bikin pondasi, yang lain tukang semua," sambung dia.
Sementara itu, Ketua RT 15 Desa Kecapi, Ruslan menyambut baik adanya pembangunan jembatan tersebut. Apalagi akses warga sebelumnya harus menempuh jarak hingga 3 kilometer untuk sampai di Kota Jepara.
"Saya wakil dari masyarakat sangat menginginkan dari dulu adanya jembatan ini, karena ini akses menuju kota," ujar Ruslan.
Menurutnya jembatan yang dibangun ini menjadi jalan alternatif menuju Kota Jepara. "Karena warga sini ke kota muter dulu, 3 kali lipat jauhnya. Dengan adanya jembatan ini sangat membantu sekali masyarakat," jelas dia.
"Masyarakat tahu banyak yang lewat sini, dengan adanya sini membantu dan menjadi alternatif ke kota," sambung Ruslan.
Hal senada diungkapkan warga lain, Solikin. Dirinya mengaku terbantu dengan adanya jembatan ini.
"Ini tadi habis cari rumput, lewat sini dekat, biasanya harus muter jauh," kata dia.
Simak Video "Viral! Jembatan Perahu Keruk Puluhan Juta Rupiah Tiap Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)
Viral Mbah Kholil Rogoh Kocek Rp 3,7 M Bangun Jembatan di Jepara - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment