Video detik-detik pengendara motor terpental usai bertabrakan dengan mobil berkecepatan tinggi di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral. Polisi menyebut bahwa korban merupakan pasangan suami isteri.
Insiden ini terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di salah satu ruko dekat lokasi kejadian. Dalam video CCTV yang diterima detikJateng, tampak pengendara motor yang hendak menyeberang jalan dari arah barat ke selatan, tapi dari arah berlawanan atau timur melaju mobil berkecepatan tinggi.
Karena jarak yang terlampau dekat, tabrakan tak bisa terhindarkan. Video detik-detik kecelakaan ini pun viral di grup-grup WhatsApp dan sosial media.
Kanit Laka Lantas Polres Kulon Progo, Ipda Satya Kurnia membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas itu terjadi di ruas Jalan Jogja-Wates km 26, tepatnya di simpang tiga Ksatrian, Dusun Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates pada Jumat (20/5) sore.
Kecelakaan melibatkan satu unit motor bebek bernomor polisi AB-5722-MC dengan mobil bernomor polisi B-1716-VK.
"Kejadiannya kemarin 20 Mei 2022, sekitar 17.00 WIB. Kronologisnya semula sepeda motor dari arah barat, kemudian hendak belok ke kanan, atau arah selatan, namun ketika berbelok tersebut pengendara motor tidak bisa memperkirakan jarak antara mobil yang berjalan dari lawannya atau dari arah timur, sehingga terjadi kecelakaan saat motor tersebut mau masuk ke jalan Ksatrian," ungkap Satya saat ditemui di lokasi kecelakaan, Sabtu (21/5/2022).
Adapun pengendara motor itu merupakan pasangan pasutri, Rusdiyanto (60) dan Jeminem (59), warga Dusun Kalikepek, RT 36 RW 6, Giripeni. Sedangkan mobil yang menabrak pasutri itu disopiri oleh Candra Kurnia Pratama (53) warga Kebumen, Jawa Tengah.
"Korbannya dua, pengendara motor itu suami istri, yang mengendarai suaminya. Suaminya hanya lecet, namun yang istri atau membonceng itu mengalami patah di kaki kiri," terang Satya.
Satya mengatakan jalan nasional Jogja-Wates khususnya simpang tiga Ksatrian termasuk daerah yang rawan kecelakaan. Ini disebabkan karena ruas tersebut merupakan kawasan padat kendaraan dan berkecepatan tinggi.
"Di sepanjang jalan nasional atau jalan Jogja-Wates ini di wilayah Kulon Progo itu rawan terjadi kecelakaan karena kuantitas dari kendaraan yang cukup tinggi dan mobilitasnya yang lebih cepat dibandingkan jalur-jalur yang lain," ucapnya.
"Untuk di titik ini (simpang tiga Ksatrian) lebih rawan juga karena banyak terjadi kecelakaan karena persimpangan ini merupakan jalur yang mobilitasnya tinggi, karena di daerah selatan sana banyak perumahan warga," imbuhnya.
Satya mengatakan untuk mengantisipasi perisitiwa serupa, pihaknya telah memasang water barrier atau pembatas jalan di lokasi tersebut. Diharapkan langkah ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di sana.
"Antisipasi sendiri dari upaya preventif yang kami lakukan dari unit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo sementara ini kita berupaya dengan memasang water barrier. Diharap akan menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan Jogja-Wates jalan nasional ini terkhusus di simpang tiga Ksatrian ini," terangnya.
Banyak telan korban
Soal rawannya jalan nasional Yogya-Wates ruas simpang Kstarian, diungkapkan oleh warga setempat, Made Arsya Wijaya. Menurutnya, sudah tak terhitung jumlah kecelakaan di lokasi tersebut, termasuk yang menelan korban jiwa.
"Kalau di sini memang rawan sekali kecelakaannya, kronologinya berbeda-beda. Jadi setiap kejadian itu berbeda-beda," ungkap Made.
Ia mengaku sudah sering menyaksikan langsung kecelakaan di simpang tiga tersebut. Mayoritas merupakan warga setempat.
"Saya sudah beberapa kali (menyaksikan) kecelakaan yang satu meninggal. Mas Yudi sebelah barat sana rumahnya malam ditabrak mobil plat Sidoarjo, ditabrak meninggal di sini. Kita yang nulungi. Malam hari itu," ujarnya
"Terus kemarin bakul bakmi Pak Saringgi tabrakan juga di sini, padahal rumahnya sana," imbuhnya.
Simak Video "Ngeri! Cerita Warga Kulon Progo Saat Banjir Bandang Menerjang"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)
Viral Video Mobil Tabrak Pemotor hingga Terpental di Kulon Progo, Ini Faktanya - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment