Dalam video tersebut menampilkan seorang laki-laki pengendara sepeda motor yang melakukan tindakan tidak senonoh dengan memamerkan alat kelamin di pinggir jalan Kota Denpasar, Bali.
Aksi eksibisionis tersebut diduga terjadi di Jalan Glogor Carik, Pemogan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.
Namun, apa sebenarnya kondisi dan penyebab eksibisionis tersebut?
Psikolog Ni Made Trisna Susanti, ketika dihubungi detikBali pada Senin (23/5), menjelaskan bahwa prilaku eksibisionis adalah kondisi yang ditandai dengan dorongan dan tindakan untuk memperlihatkan alat kelamin kepada orang asing tanpa persetujuan.
"Pelaku eksibisionis memiliki keinginan yang kuat untuk diamati, bahkan semakin bergairah secara seksual ketika mereka dapat memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain," kata Ni Made Trisna Susanti.
Kondisi ini, kata Trisna Susanti, masuk dalam penyimpangan seksual, yang dimana pelaku bisa bermasturbasi sambil memperlihatkannya kepada orang lain.
"Biasanya pelaku adalah laki-laki dan mereka menunjukkan alat kelaminnya kepada anak-anak pra remaja dan dewasa. Pelaku akan semakin senang apabila orang lain melihat, merasa terkejut, takut, bahkan berteriak," ujar psikolog yang bertugas di Psikolog di Dian Selaras Layanan Psikologi dan Hipnoterapi Denpasar ini.
Menurutnya, pelaku eksibisionis ini tentu akan menjadi berbahaya karena menyebabkan masyarakat ketakutan dan tidak nyaman.
Dan tindakan pelaku ini bisa mengarah ke tindakan kriminal jika tidak ditangani oleh pihak profesional yang mengerti keadaan pelaku.
"Misalnya pelaku mungkin akan dituntut karena pelecehan seksual atau pemerkosaan," sebutnya.
Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami eksibisionis tersebut.
Dan untuk dapat mengetahui penyebabnya pun harus melalui assesmen psikologi yang mendalam. Menurut Trisna, ada faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku eksibionis, yaitu:
- saat kecil pernah mengalami pelecehan seksual, kekerasan emosional
- kesenangan seksual di masa kecil yang menyimpang namun tidak pernah diawasi oleh orangtua
Penyebab lainnya juga dapat disebabkan oleh:
gangguan kepribadian
- anti sosial
- pedofilia
- penyalahgunaan alkohol
Menurutnya, prilaku eksibisionis dapat diatasi dengan psikoterapi.
Namun, hal tersebut haruslah berasal dari kesadaran pelaku eksibisionis itu sendiri.
"Dalam terapi akan dibantu dalam mengidentifikasi pemicu dan mengelola dorongan seksual yang menyimpang menjadi lebih sehat," jelasnya.
Sementara bagi masyarakat atau korban, kata Trisna Susanti, haruslah mengabaikan apabila bertemu dengan seseorang yang berprilaku eksibisionis.
"Tindakan abai dapat membuat pelaku merasa kesal karena tidak diperhatikan sesuai keinginannya. Tidak perlu memvideokan karena pelaku akan semakin senang diperhatikan," ungkapnya.
Kemudian jika merasa tidak nyaman, masyarakat dapat melaporkannya pada pihak berwajib agar pelaku diamankan dan tidak menggangu keamanan sekitar.
Simak Video "Viral Pria Diduga Gangguan Jiwa Diamankan Warga di Tangerang"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/irb)
Viral Video Pamer Kelamin di Denpasar, Begini Tanggapan Psikolog - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment