Heboh video sejoli mesum di kafe Malang tersebar di media sosial. Polisi kini tengah memburu sejoli tersebut. Sebanyak 6 orang diperiksa untuk mengungkap kasus ini.
Sebelumnya, di video bertajuk 'Malang Gaya Bebas' itu tampak pria memakai kaos putih dalam posisi duduk di kursi sofa. Sedangkan si perempuan mengenakan pakaian krem dalam posisi rebahan di atas pangkuan sang pria.
Mereka terlihat saling bercumbu dan tangan si pria meraba-raba bagian perut si perempuan. Berdasarkan informasi yang dihimpun peristiwa itu terjadi pada Sabtu (16/12/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dengan viralnya kejadian tersebut, dinilai menjadi kerugian bagi pemilik kafe karena penilaian negatif dari masyarakat terhadap tempat usahanya yang digunakan untuk berbuat mesum oleh sepasang kekasih dalam video itu.
Dari situ, pihak Kafe Qita meminta sepasang kekasih itu menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kafe maupun kepada masyarakat Indonesia karena telah berbuat mesum di tempat umum.
Berikut fakta-fakta terbaru sejoli mesum 'Malang Gaya Bebas':
1. Identitas Sejoli Belum Diketahui
Identitas sejoli yang terekam berbuat mesum dalam video 'Malang Gaya Bebas' di Kafe Qita, Jalan Ngasri, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang masih misteri. Polisi terus melakukan pendalaman dengan meminta keterangan sejumlah saksi.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menuturkan bahwa pihaknya telah mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan terkait video sejoli itu.
"Kami telah terbitkan laporan informasi, kami telah lakukan penyelidikan dan kami sudah melakukan cek TKP dengan mendatangi kafe tersebut," ujar Gandha kepada wartawan di Mapolres, Kamis (21/12/2023), petang.
2. 6 Saksi Diperiksa
Gandha menjelaskan, setidaknya ada 6 orang yang telah dimintai keterangan untuk mendalami kasus itu. Mereka adalah pemilik kafe, manager, serta sejumlah pengunjung kafe tersebut.
"Alhamdulillah, kami sudah memeriksa, sementara sudah ada 6 orang yang kami mintai keterangan. Baik dari pemilik kafe dan beberapa orang yang terlibat dalam perekaman maupun yang memerankan," ujar Gandha.
3. Polisi Periksa CCTV Kafe
Kendati begitu, lanjut Gandha, penyelidikan maraton dilakukan untuk pendalaman dengan meminta keterangan keenam saksi itu. Termasuk melakukan identifikasi pengunjung kafe saat perekaman video dilakukan.
"Kami juga telah mengidentifikasi pengunjung yang diduga ada saat pengambilan video itu," sambungnya.
Gandha menambahkan penyelidikan yang dilakukan di TKP juga menelusuri keberadaan CCTV. Namun, harapan petugas bisa mengidentifikasi pemeran maupun perekam melalui rekaman CCTV belum bisa dilakukan lebih mendalam.
"CCTV di kafe tersebut ada, tetapi sudah tidak berfungsi dari bulan Januari 2023," imbuhnya.
4. Sejoli Mesum Diduga Pengunjung Kafe
Hasil penyelidikan sementara menduga kuat perekam video adalah pengunjung kafe. Sedangkan identitas sejoli itu terus diselidiki. Jika berhasil terungkap, petugas akan mengidentifikasi sesuai dengan peranan masing-masing.
"Kami masih mendalami peranan masing-masing apa. Unsur-unsur pasal nanti yang terpenuhi apa? Intinya saat ini polisi bergerak dengan adanya video viral di masyarakat. Sehingga kemudian kami menerbitkan laporan informasi, diikuti administrasi penyelidikan," pungkasnya.
5. Pakar Komentari 'Malang Gaya Bebas'
Fenomena sejoli berbuat mesum di kafe maupun taman di Malang ternyata cukup sering terjadi. Terkini, sebuah video bertajuk 'Malang Gaya Bebas' viral di media sosial. Masalah sosial ini pun direspons oleh pakar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Wahyudi Winarjo.
Menurut Wahyudi banyak pasangan yang nekat berbuat mesum di tempat umum imbas menurunya moral sosial. Kini masyarakat lebih mengutamakan moral individu yang tidak memiliki ukuran yang jelas.
"Mereka mesum atau ciuman di depan umum menjadi hal biasa karena mereka punya ukuran itu adalah perbuatan baik secara individual. Bahwa itu mereka sedang mengekspresikan cintanya atau kasih sayangnya," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (21/12/2023).
Fenomena ini dianggap sebagai anomali. Bila sebelumnya masyarakat mengatakan perbuatan pacaran atau mesum di depan umum tidak bagus, kini berubah menjadi perbuatan yang normal.
"Ini juga terjadi karena masyarakat sekarang sudah tidak mau lagi menjadi alat pengontrol moral sosial. Rakyat saat ini sudah acuh tak acuh dengan perbuatan orang lain yang seenaknya sendiri asal tidak mengganggu pribadi mereka," ungkap Wahyudi.
"Ini merupakan ciri masyarakat yang sudah bergeser dari masyarakat yang paguyuban, ke masyarakat yang individualistis. Jadi kontrol sosial tidak ada lagi. Karena masyarakat saat ini sibuk mengurusi kebutuhan masing-masing," sambungnya.
6. Cara Menangani Fenomena Sejoli Mesum
Untuk menangani persoalan moral sosial yang semakin menurun ini perlu keterlibatan Pemerintah sebagai penegak aturan dan masyarakat sebagai penegak moral sosial.
"Bisa dilakukan misalnya dengan pemerintah memberikan tanda di tempat-tempat umum seperti dilarang berbuat mesum. Ini adalah regulasi yang harus ditegakkan pemerintah bersama dengan sanksinya," ujarnya.
"Jika ada aturan yang dibuat pemerintah, tentu rakyat itu juga bisa berpartisipasi menjaga agar peraturan tidak dilanggar. Jika ada pelanggaran masyarakat bisa menjadi kontrol sosial," sambungnya.
Simak Video "Penampakan Sejoli Garut Pemeran Live Mesum Berompi Oranye"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)
Fakta-fakta Terbaru Sejoli Mesum Viral 'Malang Gaya Bebas' - detikJatim
Read More
No comments:
Post a Comment