TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Video Ilah Nurnafilah, seorang guru perempuan senior di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Gobras, Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, viral di media sosial.
Video tersebut berisi aksinya merekam lagu dukungan ke Capres Cawapres Prabowo-Gibran di ruang kelas, Sabtu (6/1/2024).
Padahal saat ini, guru tersebut berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif dan mengajar di SD tersebut.
Baca juga: Relawan Demak Kampanyekan Prabowo-Gibran dengan Sajian 1.000 Kepala Manyung
Rekaman lagu berjudul "Pak Browo-Gibran" dilengkapi jogetan berdurasi 4 menit 28 detik tersebut mendadak ramai di media sosial selama dua hari terakhir.
Sampai akhirnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tasikmalaya mendatangi sekolah tersebut dan menginvestigasi guru tersebut bersama kepala sekolahnya.
Saat diminta keterangan oleh Bawaslu pada Senin (8/1/2024), pelaku lengkap memakai seragam PNS dan sesekali menangis histeris saat ditanya para petugas.
Baca juga: Debat Ketiga Capres, Ketum PSI Kaesang Yakin Prabowo Kuasai Materi
"Betul, kejadian itu pada Sabtu kemarin saat masih libur dan guru piket di sekolah. Dia (guru itu) merekam lagu dan jogetnya itu di ruang kelas VI. Rekamannya itu dibantu oleh seorang siswa SMA, alumni dulu di sekolah ini," jelas Kepala Sekolah SDN 3 Gobras, Tasikmalaya, Jajang Bahtiar kepada wartawan di sekolahnya, Senin (8/1/2024).
Menurut Jajang, saat kejadian dirinya langsung mengetahui rekaman tersebut tak mencerminkan PNS netral di Pemilu dan Pilpres.
Soalnya, pelaku langsung mengunggah rekaman tersebur di status WhatsApp miliknya, dan langsung diketahui orang banyak.
Bahkan, dirinya mengaku langsung memarahi anak buahnya tersebut karena khawatir aksinya dikira orang lain mengatasnamakan sekolahnya.
"Dia buat video oleh anak SMA alumninya dan di-upload di status WA miliknya. Semua melihat, saya juga lihat. Saya langsung klarifikasi jangan seperti itu. Intinya diberitahu. Sabtu masih libur saat kejadian, masih piket untungnya anak-anak belum ada. Terganggu tentunya dengan kejadian ini," tambahnya.
Jajang berharap, dengan kejadian ini masyaralat tak salah tafsir dan kejadian itu hanyalah dilakukan atas nama pribadi guru tersebut.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Tasikmalaya, Rida Fahlepi, mengaku telah menginvestigasi dengan mengklarifikasi langsung pelaku guru senior tersebut bersama kepala sekolah dan guru saksi di sekolahnya, Senin pagi.
Pihaknya pun mengamankan bukti rekaman yang dibuat diduga melakukan pelanggaran Pemilu oleh PNS.
"Hasil pengakuan pelaku melakukan atas inisiatif sendiri dan tidak ada unsur perintah dari siapapun. Kalau itu karena domain bukan dari kita di Pemilu. Namun, kita konsen di masalah pemilu saja," ujar Rida di sekolah tersebut.
Rida akan mengkaji permasalahan ini di rapat pleno bersama para komisioner lainnya untuk memutuskan kasus tersebut.
Sehingga, hal seperti ini tidak akan terulang kembali apalagi bagi para PNS yang sudah seharusnya netral sesuai dengan Undang-undang.
"Hasil penelusuran dan investigasi terhadap pihak-pihak yang terkait dengan isu tersebut yakni kepala sekolah dan pelaku Ibu Ilah. Selanjutnya, kami akan kaji dengan komisioner yang lain. Soalnya hasilnya harus dari rapat pleno," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Video Viral PNS di Tasikmalaya Rekam Lagu "Pak Browo-Gibran" di Kelas - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment