KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan seorang penumpang Batik Air melakukan komplain terkait dengan barangnya yang hilang di bandara internasional Soekarno Hatta, viral di media sosial.
Video tersebut bermula dari akun Tiktok @deskhi yang diunggah pada Sabtu (15/4/2023).
Dalam unggahan itu terlihat seorang wanita sedang marah-marah kepada salah satu petugas yang di dalam video disebutkan adalah Manager dari Batik Air.
"Koper dibongkar di Maskapai Batik air International, pihak batik tidak mau ganti, malah menyalahkan Penumpang," tulis pengunggah.
Baca juga: Viral, Video Seorang Pria Diduga Ditonjok Driver Ojol di Pondok Indah, Gojek: Putus Mitra
@deskhi Koper dibongkar di Maskapai Batik air International, pihak batik tidak mau ganti, malah menyalahkan Penumpang@Batik Air @batikairofficial @Batik air cabin crew??? @Garuda Indonesia @Citilink Indonesia @AirAsia @Najwa Shihab @aimanwitjaksono @derry_sulaiman @JOKO WIDODO @Erick Tohir Untuk Indonesia @KEPOLISIAN RI @POLDA METRO JAYA @Karni Ilyas @presidenilc @PDI-PERJUANGAN @ANIS BASWEDAN OFFICIAL ?? @Atta Halilintar @attahalilintar @AnangHermansyah_official @Rafi Cinoun @JOE PASOPATI RIZKY INGGAR ? original sound - Deski
Hingga Selasa (18/4/2023) pagi, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 2,1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 6.600 komentar dari warganet.
Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?
Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip kronologi yang diunggah oleh akun Tiktok @deskhi yang diketahui bernama Deski yang juga pemilik firma hukum Deski Lawfirm di Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.
Deski mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) khususnya di bagian lost and found milik Batik Air.
Ia mengatakan bahwa penumpang yang kehilangan handphone tersebut adalah kliennya yang bernama Leni Sidabutar yang datang dari Amerika Serikat (AS) pada Senin (10/4/2023).
"Klien saya Lenny Sidabutar kehilangan handphone dan gembok di kopernya juga dijebol," katanya dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Viral, Video Penumpang Pesawat Keluhkan Proses Bagasi Berjam-jam, Ini Penjelasan Lion Air
Ia menyebutkan bahwa barang-barang milik Lenny yang berada di dalam koper tersebut berantakan dan acak-acakan. Kemudian Lenny datang ke bagian lost and found Batik Air untuk melakukan komplain terkait hal tersebut.
Di bagian lost and found Batik Air, Leni bertemu dengan Haris Adiguna yang merupakan seorang petugas di bagian lost and found.
"Klien saya bertemu dengan Pak Haris dan melakukan komplain terkait barangnya yang berantakan tersebut. Karena klien saya baru saja datang dari AS dan dia capek, lalu ia mengatakan kepada Pak Haris bahwa ia akan mencari dulu sekiranya barang apa yang hilang," ujarnya
"Pada saat itu, Bu Lenny bingung barang apa saja yang hilang, karena kondisi kopernya yang sudah berantakan," sambungnya.
Deski mengungkapkan, Haris dengan santunnya mengatakan kepada Leni bahwa ia bisa datang lagi menemui dirinya jika mendapati adanya barang yang hilang.
"Ya balik lagi, nanti jika ada barang yang hilang baru lapor ke saya," ujar Haris ditirukan Deski.
Baca juga: Cara Beli Tiket Pesawat Batik Air
Handphone seharga Rp 3 juta hilang
Kemudian, setelah Lenny sampai di penginapannya, Deski mengungkapkan bahwa kliennya tersebut baru menyadari jika ia kehilangan handphone dengan merek Samsung seharga Rp 3 juta.
Mendapati handphone-nya hilang, Lenny kemudian melaporkan hal tersebut kepada Haris melalui panggilan telepon.
"Klien saya kemudian lapor ke Pak Haris, namun tidak ditanggapi sama sekali. Tidak seperti saat berada di bandara, yang mana Pak Haris berbicara secara baik-baik," katanya.
"Dikarenakan tidak mendapatkan tanggapan apa pun dari Pak Haris, Bu Lenny kemudian datang ke kantor kami ke Deski and parther dan mengadukan terkait hal tersebut," tambahnya.
Pada Rabu (13/4/2023), Deski dan kliennya kembali melakukan pengecekan di bandara Seokarno Hatta dan berbicara baik-baik mengenai persoalan handphone yang hilang tersebut.
"Niatnya kami ingin berkomunikasi secara baik dengan Pak Haris ataupun pihak yang bertanggung jawab. Tapi setelah sampai sana, ternyata kami dipertemukan dengan orang yang katanya manager ataupun asisten manager yang bernama Bu Eva," ungkap Deski.
Baca juga: Dinilai sebagai Maskapai Terburuk di Dunia, Ini Tanggapan Lion Air
Meskipun sudah dipertemukan dengan Eva, Deski mengungkapkan bahwa yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan situasi tersebut.
Eva mengatakan bahwa Haris mengaku tidak mendapatkan laporan ada barang yang hilang dari penumpang bernama Lenny tersebut.
"Jadi Pak Haris ditelepon dan menyangkal apa yang ia katakan saat pertama kali bertemu dengan klien saya. Jadi seakan-akan emang sudah didesain untuk berbohong dan memberikan keterangan palsu," ungkapnya.
Meski begitu, Deskhi menekan pihak Batik Air untuk tetap mengganti barang yang hilang tersebut.
Eva kemudian mengatakan bahwa pihaknya akan mengganti handphone yang hilang seharga Rp 3 juta dan gembok yang rusak seharga Rp 400.000 pada hari berikutnya.
Baca juga: Ari Lasso Ditinggal Pesawat di Singapura, Ini Penjelasan Batik Air
Belum ada ganti rugi dari pihak Batik Air
Hingga Senin (17/4/2023), Deski mengatakan bahwa pihak Batik Air belum juga memberikan ganti rugi kepada Lenny atas barang-barangnya yang hilang dan rusak tersebut.
Deski mengungkapkan bahwa setelah videonya yang ia unggah di TikTok viral, pihak Batik Air kemudian menghubungi Lenny dan meminta paspor dan tiket keberangkatan (boarding pass) untuk difotokan.
"Sebelumnya klien saya sudah menghubungi pihak Batik Air dan dimintai aneh-aneh seperti kuitansi pembelian handphone, demikian juga saat bertemu dengan Bu Eva juga dimintai kuitansi. Namun setelah videonya viral, pihak Batik Air hanya meminta paspor dan boarding pass saja," ungkapnya.
Baca juga: Viral, Video Penumpang Pesawat Batik Air Ngamuk karena AC Mati, Maskapai Jelaskan Penyebabnya
Penjelasan dan kronologi dari Batik Air
Sementara itu, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Selasa (18/4/2023), pihak Batik Air menjelaskan terkait dengan kronologi kasusnya sebagai berikut:
Selasa 11 April 2023
- Pukul 12.13 WIB, Batik Air penerbangan nomor ID-7154 mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dari Singapura.
- Pukul 12.40 WIB, penumpang atas nama inisial BL melapor ke Lost and Found Terminal 2F bahwa kehilangan gembok koper.
- Pukul 12.45 WIB, dilakukan pengecekan isi koper secara teliti dan disaksikan bersama petugas. Menurut pengakuan tamu tersebut, tidak ada barang yang hilang dari koper.
- Pukul 02.00 WIB, melalui pesan singkat (WhatsApp) tamu dimaksud menyampaikan kehilangan 1 (satu) handphone di dalam koper. Dalam hal ini, keluhan disampaikan setelah tamu meninggalkan bandar udara.
Kamis, 13 April 2023
- Pukul 17.00 WIB, tamu yang bersangkutan menyampaikan keluhan kehilangan 1 (satu) handphone di dalam koper secara datang langsung di Lost and Found Terminal 2F Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Senin, 17 April 2023
- Pukul 09.28 WIB, tamu dimaksud menyampaikan keluhan melalui pesan singkat (WhatsApp), bahwa kehilangan 2 (dua) syal di dalam koper.
Baca juga: Imbauan Lion Air Group untuk Penumpang Batik Air dan Wings Air
Proses penyelidikan lebih lanjut
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, maskapai penerbangan hanya bertanggung jawab atas barang bawaan selama periode pengangkutan dari awal penerbangan sampai dengan barang bawaan diserahkan kepada tamu di bandar udara tujuan atau diterima oleh pihak yang berwenang di bandar udara tujuan.
"Setelah tamu meninggalkan bandar udara dan menerima bagasinya, maka tanggung jawab maskapai penerbangan atas bagasi tersebut berakhir," ujarnya.
"Dengan demikian, keluhan tamu mengenai kehilangan atau kerusakan bagasi tercatat (keluhan bukan kategori barang berharga) yang disampaikan setelah tamu keluar bandar udara adalah tidak berlaku," sambungnya.
Namun, pihaknya mengatakan bahwa segala bentuk keluhan yang disampaikan oleh tamu yang dimaksud, akan tetap diproses penyelidikan (investigasi).
Danang menegaskan, bahwa ketentuan barang berharga harus disimpan di bagasi kabin dan tidak diletakkan di bagasi tercatat sudah tertulis pada tiket penerbangan dan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 77 Tahun 2011.
Baca juga: Pesawat Batik Air Mendarat Darurat di Jambi, Ini Penjelasan Batik Air
Jenis dan kategori barang yang dimasukkan ke bagasi kabin
Danang menyebutkan, ada beberapa jenis dan kategori barang berharga untuk dimasukkan ke dalam bagasi kabin, barang-barang tersebut meliputi:
- Laptop, tablet, dan bentuk komputer portable lainnya.
- Kamera, peralatan fotografi, dan lensa.
- Perhiasan dan barang-barang berharga lainnya, seperti emas, berlian, dan perak.
- Dokumen penting, seperti paspor, tiket pesawat, dan dokumen bisnis.
- Barang elektronik lainnya, seperti smartphone, iPod dan charger.
- Obat-obatan atau suplemen yang diperlukan selama perjalanan.
- Uang tunai, kartu kredit, dan dokumen keuangan lainnya.
Ia menambahkan alasan mengapa penumpang harus meletakkan barang-barang berharga di dalam bagasi kabin, karena:
- Pertama, penumpang yang membawa barang berharga ke dalam kabin pesawat dapat menjaga barang miliknya sendiri.
- Kedua, penumpang secara mudah mengakses dan memantau barang mereka selama penerbangan serta memudahkan mengambil barang-barang berharga apabila dibutuhkan serta ketika turun dari pesawat.
- Ketiga, penumpang berkontribusi menciptakan suasana penerbangan lebih aman dan nyaman.
Menurutnya, penumpang wajib menyampaikan informasi yang aktual kepada petugas check-in bahwa tidak ada barang berharga di dalam bagasi tercatat dan barang berharga sudah dibawa ke dalam bagasi kabin.
Baca juga: Pesawat Lion Air Rute Bali-Solo Tiba-tiba Mendarat di Yogyakarta, Apa Penyebabnya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Viral, Video Penumpang Batik Air Kehilangan HP dan Kopernya Dijebol, Ini Kronologi dan Penjelasan Maskapai - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment