DENPASAR, KOMPAS.com- Sebuah video pemberitaan yang menyebutkan bahwa petugas Bandara Ngurah Rai, Bali, diduga melakukan aksi pemerasan terhadap turis asal Taiwan, bernama Liu, viral di media sosial.
Video tersebut menarasikan, turis asing tersebut dipalak 400 Dollar AS dan diancam dideportasi karena kedapatan memotret di kawasan Bandara.
Dalam video tersebut, WN Taiwan itu mengaku membayar Rp 2 juta setelah tawar-menawar dengan petugas di Bandara Ngurah Rai Bali.
Kemudian, untuk mendapatkan kembali paspor dan melanjutkan perjalanan, turis Taiwan tersebut menyepakati permintaan petugas.
Petugas kemudian disebut meminta untuk merekam sidik jadi, melakukan stempel atau cap paspor turis dan mempersilakannya melanjutkan perjalanan.
Penjelasan Bea Cukai
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, mengatakan, telah melakukan penelusuran terhadap video dugaan pemerasan itu.
"Setelah diterjemahkan, terdapat informasi yang mengindikasikan kejadian tersebut bukan terjadi pada area Bea Cukai," kata Hatta dalam keterangan tertulis pada Kamis (13/4/2023).
Keyakinan itu lantaran Bea Cukai tidak memiliki kewenangan untuk melakukan beberapa hal seperti yang disebutkan oleh WN Taiwan tersebut.
“Dari keterangan tersebut, kami meyakini bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di Bea Cukai karena kami tidak memiliki kewenangan untuk melakukan perekaman sidik jari dan stempel/cap pada paspor,” kata dia.
Hatta mengatakan, pengambilan foto di area terbatas diatur dalam Permenhub No. PM 80/2017. Bea Cukai tidak berkewenangan menindak pengambilan foto atau repartriasi.
Pastikan duduk perkara
Bea Cukai menyatakan, bakal menelusuri keberadaan video tersebut untuk memastikan duduk perkara yang sebenarnya terjadi.
“Namun, demikian kami tetap akan berusaha berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk kemudian dapat mencari tahu duduk persoalan yang sebenarnya dan berkomunikasi dengan yang bersangkutan," katanya.
Menurut Hatta, koordinasi salah satunya dilakukan dengan pihak KDEI Taipei.
"Dapat kami sampaikan pula, saat ini kami dalam proses berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Viral, Video Turis Taiwan di Bali Mengaku Diperas Petugas di Bandara Ngurah Rai, Ini Hasil Penelusuran Bea Cukai - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment